Begini Cara Membentuk Kebiasaan Baik Menurut Buku “Atomic Habits”

Table of Contents

Ingin membentuk kebiasaan produktif sambil mengelola proyek dengan lebih baik? Yuk, pelajari prinsip dari buku “Atomic Habits” dan aplikasinya ke dunia kerja serta alat manajemen proyek seperti Cicle sebagai alternatif Trello di Indonesia.

Buku Atomic Habits

Buku Atomic Habits karya James Clear jadi salah satu referensi populer dalam membentuk kebiasaan kecil yang berdampak besar. Tapi tahukah kamu, prinsip-prinsip dalam buku ini juga sangat cocok diterapkan untuk manajemen tim dan pengelolaan proyek, terutama jika kamu menggunakan project management tools Indonesia yang tepat?

James Clear menulis buku ini setelah mengalami cedera parah yang hampir menghentikan kariernya di dunia olahraga. Namun dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang dibentuknya, ia bangkit dan berhasil masuk dalam ESPN Academic All-America Team. Kisah ini jadi bukti kuat bahwa kebiasaan kecil bisa menciptakan perubahan besar dalam hidup seseorang, termasuk dalam dunia kerja.

Fokus pada Sistem, Bukan Sekadar Tujuan

Satu hal yang Clear tekankan adalah: sukses bukan hanya tentang menetapkan tujuan, tapi juga membentuk sistem yang efektif. Sama seperti saat mengelola proyek: kamu mungkin sudah tahu tujuan akhir, tapi tanpa sistem kerja yang baik, timmu akan kewalahan. Nah, di sinilah pentingnya memakai manajemen proyek gratis atau berbiaya rendah, seperti Cicle yang cocok untuk kolaborasi tim di Indonesia.

Clear menyarankan untuk fokus membangun sistem yang bisa kamu jalani setiap hari. Dalam konteks kerja, sistem ini bisa berupa daily check-in, laporan progres harian, atau task tracker di aplikasi manajemen proyek. Sistem itulah yang jadi jembatan menuju pencapaian target.

Empat Hukum Perubahan Perilaku

Clear memperkenalkan empat hukum perubahan perilaku yang sangat aplikatif, baik untuk kebiasaan personal maupun profesional:

1. Make It Obvious

Kamu perlu menyadari dulu kebiasaan apa yang sudah kamu lakukan sehari-hari. Gunakan habit scorecard untuk memetakan apakah kebiasaanmu bersifat positif, netral, atau negatif. Dalam pekerjaan, kamu bisa mulai dari mencatat aktivitas harian dan menilai efektivitasnya.

Contoh lainnya adalah dengan menerapkan habit stacking. Misalnya, setelah membuka laptop setiap pagi, langsung buka aplikasi manajemen proyek seperti Cicle atau alternatif Trello lainnya untuk melihat tugas-tugas tim.

habit stacking
Contoh habit stacking dalam aktivitas harian

2. Make It Attractive

Buat kebiasaan baru terlihat menyenangkan. Misalnya, kamu bisa mulai pertemuan tim dengan sharing positif atau memberikan apresiasi kepada anggota tim yang menyelesaikan tugas dengan baik. Ini menciptakan dopamine loop positif yang bikin semangat kerja meningkat.

Gunakan juga teknik temptation bundling, seperti hanya boleh buka media sosial setelah kamu menyelesaikan tugas di dashboard manajemen proyek. Bisa juga dengan menyatukan tugas penting dengan hal yang kamu sukai, contohnya bekerja di kafe saat mengerjakan laporan mingguan.

dopamine loop
Dopamine loop mirip efek sosial media: bikin ketagihan positif

3. Make It Easy

Sederhanakan prosesnya. Kebiasaan akan lebih mudah terbentuk jika kamu tidak perlu berpikir keras untuk memulainya. Dalam konteks kerja tim, gunakan tools yang user-friendly. Tools seperti Cicle sebagai alternatif Trello menawarkan kemudahan dalam mengatur tugas, mengelola tim, dan memantau progres tanpa ribet.

Ingat, pengulangan lebih penting daripada kesempurnaan. Lakukan aksi kecil berulang-ulang, seperti membuka task list setiap pagi, update status pekerjaan secara rutin, dan diskusi singkat harian. Aktivitas sederhana ini bisa membentuk ritme kerja yang produktif.

4. Make It Satisfying

Berikan penghargaan terhadap setiap kemajuan, sekecil apapun. Misalnya, rayakan pencapaian tim saat menyelesaikan satu fase proyek. Dalam manajemen proyek, notifikasi selesai tugas atau visualisasi progres (seperti progress bar) juga bisa memberikan kepuasan instan yang memotivasi anggota tim.

Jika kamu ingin melatih kebiasaan menabung, kamu tidak langsung merasa kaya. Tapi ketika kamu melihat nominal yang bertambah dari waktu ke waktu, itu menciptakan rasa puas. Hal yang sama berlaku saat kamu melihat tugas-tugas selesai tepat waktu dan proyek berjalan lancar.

Aplikasi Atomic Habits dalam Dunia Kerja

Prinsip Atomic Habits sangat relevan diterapkan di dunia kerja, terutama bagi para pemimpin tim atau manajer proyek. Berikut ini beberapa cara aplikatif:

Pilih Kebiasaan Produktif yang Cocok

Tidak semua kebiasaan cocok untuk semua orang. Pilih kebiasaan kerja yang sesuai dengan gaya kerja timmu. Jika kamu orang visual, gunakan alat manajemen proyek dengan tampilan papan seperti Cicle atau Trello. Jika lebih nyaman dengan daftar tugas, gunakan tampilan list.

Eksplorasi Tools yang Mendukung

Untuk membentuk kebiasaan kerja yang efisien, penting memilih tools yang mendukung. Gunakan project management tools Indonesia seperti Cicle yang menyediakan fitur lengkap, termasuk task tracker, diskusi tim, dan file sharing, dengan antarmuka bahasa Indonesia.

Lakukan Review Berkala

Evaluasi kebiasaan dan sistem kerja secara berkala. Apakah alat yang kamu pakai sudah cukup membantu? Apakah ada proses yang bisa disederhanakan? Manajemen proyek gratis seperti Cicle bisa jadi pilihan tepat untuk tim kecil hingga menengah yang ingin mencoba sistem baru tanpa biaya besar.

Kesimpulan: Kebiasaan Baik, Proyek Sukses

Menerapkan prinsip dari Atomic Habits bukan hanya soal mengubah gaya hidup pribadi, tetapi juga soal menciptakan sistem kerja yang sehat dan produktif. Dengan memilih alternatif Trello seperti Cicle yang dirancang untuk pengguna di Indonesia, kamu bisa membangun kebiasaan kerja yang efisien, kolaboratif, dan konsisten.

Mulai dari hal kecil, ulangi terus, dan gunakan tools yang tepat. Maka kamu akan menemukan pola kerja yang kuat, produktivitas meningkat, dan proyek pun berjalan lancar. Yuk, aplikasikan prinsip Atomic Habits ke dalam manajemen proyekmu hari ini!

Gunakan tools lokal, kembangkan kebiasaan global. Saatnya pilih project management tools Indonesia yang tepat dan rasakan perubahan besar dari langkah kecil.

Leave a Comment