Bagaimana Cara Evaluasi Performa Anggota Tim yang Benar Tiap Bulan?

Table of Contents

Bingung saat harus bikin evaluasi bulanan anggota? Yuk, mulai aja dulu dengan empat cara evaluasi kinerja tim untuk tiap individu ini!

Salah satu cara untuk melakukan evaluasi kinerja tim adalah dengan evaluasi performa masing-masing anggota. Hal ini sempat jadi kendala tersendiri, khususnya pas kebijakan WFH mulai diterapkan. Mau nggak mau, semua stakeholder perlu melakukan penyesuaian, termasuk evaluasi performansi berkala.

Namun sebetulnya, mau WFO atau WFH, parameter yang diperlukan nggak jauh berbeda, kok. Target utama karyawan toh adalah bisa memenuhi tugas-tugasnya sesuai periode dan skala yang sudah ditetapkan, kan?

Anyway, kalau Leader masih agak bingung gimana caranya membuat evaluasi kinerja tim masing-masing anggota dengan benar, Mincle coba bantu dengan beberapa referensi berikut, ya.

Tetapkan Target yang Rasional

Tulisan ‘Goals’ di papan tulis di atas meja – © picpedia.org

Langkah paling awal adalah dengan menetapkan target tim yang dibagi untuk masing-masing anggotanya.

Seperti contoh, tim B2B diminta bisa achieve revenue tahun ini 10 miliar. Jumlah account manager yang dipunya saat ini adalah 3 orang. Itu artinya, idealnya, masing-masing orang harus bisa achieve minimal 3,4 miliar per tahun.

Eits, tapi penetapan ini juga harus Leader pertimbangkan dengan matang. Pastikan bahwa target yang harus dipenuhi juga didukung situasi dan sumber daya yang mumpuni. Penetapan target ini bisa dilakukan dengan melihat tren penjualan di periode sebelumnya dan peluang atau situasi market saat ini.

Kalau ternyata tahun lalu hanya bisa achieve 3 miliar per tahun dan tren market share tahun ini menurun, target tersebut bisa jadi ketinggian. Leader juga bisa harus bisa membuat argumentasi dan justifikasi yang tepat kepada BoD terkait hal ini. Jangan sampai evaluasi kinerja tim jadi jelek karena memang sedari awal target yang ditetapkan nggak rasional.

Buat OKR

Illustrasi OKR

Begitu targetnya udah ditetapkan, sekarang pastikan bahwa cara-cara yang dilakukan bisa tepat sasaran.

Caranya? Leader bisa bikin OKR yang efektif. Tentunya, objective harus dibuat dengan konkret, berorientasi pada action, dan inspiratif. Setelah itu, key result-nya juga harus terukur, spesifik, punya batas waktu, dan bisa diverifikasi.

Seperti contoh, tim punya objective meningkatkan brand awareness. Maka, beberapa key result yang bisa dilakukan adalah seperti berikut.

  • Buat postingan di feed Instagram 4 kali dalam seminggu,
  • Meningkatkan jumlah follower Instagram meningkat 4.000 sampai akhir bulan.
  • Buat video di YouTube 2 kali seminggu.
  • Meningkatkan jumlah subscriber sebanyak 2.000 sampai akhir bulan.

Gunakan Platformuntuk Project Management

Logo Cicle

Platform project management seperti Cicle misalnya, akan membantu Leader untuk lebih gampang memantau pekerjaan masing-masing anggota tim.

Misal, tim kreatif punya target buat bikin iklan video yang harus beres di akhir bulan ini. Nah, Leader bisa bikin beberapa subtask lengkap dengan PIC atau job desc masing-masing anggota, mulai dari ideation, bikin script naskah iklan, pembuatan aset visual khusus, koordinasi dengan PH, dan lain-lain.

Dari situ, Leader bisa melihat di bagian mana pekerjaan terhambat — siapa anggota yang in charge, sudah sejauh apa progress yang dikerjakan, dan sebagainya. Leader pun bisa membuat catatan khusus tentang siapa-siapa saja yang sering terlambat, on time, atau bahkan nyelesaiin tugas itu beberapa hari sebelumnya.

Lakukan One on One Berkala

Pria dan wanita mengobrol di depan laptop – © negativespace.co

Ada banyak faktor yang mempengaruhi performa kinerja seorang . Karena itu, Leader perlu bikin sesi yang lebih ‘intim’ dengan anggota melalui one on one secara berkala.

Di samping untuk mencari tahu bagaimana progress pekerjaan masing-masing anggota, cara ini juga jadi kesempatan agar Leader tahu hambatan atau situasi yang sedang dialami anggota. Anggota biasanya relatif sungkan kalau harus berbicara tentang kebutuhan atau kondisi personalnya di publik, sehingga cara ini bisa jadi fasilitas yang tepat.

One on one juga merupakan salah satu bentuk evaluasi mini. Karena lebih sering, cara ini bisa pula memperbaiki performansi karyawan dengan lebih cepat sebelum evaluasi besar di akhir periode. Nggak cuma untuk tiap individu, evaluasi kinerja tim pun bisa dilakukan secara lebih cepat.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa Leader lakukan untuk evaluasi performa kerja anggota secara berkala. Semoga membantu!

Leave a Comment