Burnout saat bekerja pasti pernah dialami semua orang, ga terkecuali kamu. Cari tahu lima cara mengatasinya supaya performa kerja kamu optimal lagi.
Tahun pertama Beni bekerja di PT ABC ia lalui dengan penuh semangat. Setiap hari Beni berangkat pagi-pagi, mengerjakan semua tugas yang diberi atasan tepat waktu, dan ga keberatan kalau diminta lembur. Ia bahagia di kantornya saat itu.
Masuk tahun ketiga, Beni sering telat masuk. Bahkan, nyaris tiap bulan ia cuti karena sakit. Ia juga kerap menunda pekerjaan, ngerasa ga ada tugas yang diselesaikan dengan baik, dan bingung harus gimana. Pendek kata, Beni tampak stres dan sama sekali ga happy bekerja.
Leader, pernah berada di posisi Beni? Jika ya, bisa jadi kamu sedang burnout, yaitu suatu kondisi yang bikin seseorang mengalami lelah fisik dan emosional. Kondisi ini dapat terjadi karena kamu stres berkepanjangan dalam bekerja. Bisa juga akibat pekerjaan yang nguras fisik dan mental dalam jangka waktu lama.
Siapa saja bisa lho ngalami hal ini. Kamu ga boleh cuek dan mikir “Ah, nanti hilang sendiri kok!” Bahkan, situasi bisa lebih parah jika kamu ga tangani detik ini juga karena bisa berdampak panjang pada pekerjaan dan karier kamu.
Khusus buatmu, Mincle mau share tips gimana cara ngatasi burnout supaya performa kerja kembali optimal.
Cari Dulu Penyebabnya
Pertama, kamu harus cari tahu dulu apa sih penyebab kamu ngalami hal itu. Kadang bisa langsung ketahuan, tetapi ga jarang juga butuh waktu untuk gali lebih dalam plus introspeksi diri. Kamu bisa mulai dari menilai apa yang kamu rasain terhadap tugas rutin sehari-hari.
Contoh, tugas Ria sehari-hari adalah ngelola tim yang bekerja remote dari berbagai belahan dunia. Posisi Ria di Bandung, bosnya di Tokyo, dan rekan satu tim tersebar di Jakarta, Makassar, Singapura, hingga Filipina.
Setiap hari dia mulai bekerja jam 07.00 WIB, lebih pagi dari jam kantoran reguler. Namun, itu ga masalah karena ia suka pekerjaannya. Sayangnya, sang bos sering minta Ria kerja lembur sehingga ia sering kehilangan waktu dengan keluarga dan teman.
Dari cerita Ria, ia merasa lelah dengan pekerjaannya bukan karena ga suka lho, tetapi gara-gara jam kerja yang panjang. Nah, kamu bisa gali sendiri apakah ada perasaan negatif yang dialami terhadap pekerjaan, suasana kerja, atau hal lainnya. Dari situ kamu bisa cari solusi gimana ngatasin situasi tersebut.
Fokus pada Kebutuhan Dasar
Ketika kamu ngerasa lelah, tubuhmu butuh ekstra perhatian sehingga fokus pada kebutuhan dasar jadi hal penting, terutama kesehatan fisik dan mental. Ga susah kok untuk mastiin kebutuhan dasar ini terpenuhi, mulai dari olahraga rutin, makan makanan sehat, sampai istirahat cukup.
Pola hidup sehat demikian bukan cuma bagus untuk kebugaran tubuh, tetapi juga bikin mood kamu membaik yang ujungnya berdampak pada kualitas hidup. Udah jadi rahasia umum bahwa para profesional cenderung cuek pada kebutuhan dasarnya sendiri. Mereka lebih banyak ngurusin pekerjaan dan orang lain, tetapi lupa ngurus diri sendiri sehingga bisa memicu kelelahan fisik dan mental.
Ambil Cuti
Boleh banget kalo kamu ambil cuti sebagai langkah pertama ngatasi kondisi pelik ini. Cuti berarti benar-benar libur dan ga pegang urusan kantor sama sekali ya.
Emang sih cuti beberapa hari ga lantas bikin masalah kerjaan kelar gitu aja. Namun, sesudah istirahat kamu bisa lebih siap bekerja karena tubuh udah kembali segar, mood membaik, dan pikiran lebih jernih. Jadi semangat kerja lagi, kan?
Tinjau Ulang Tujuanmu
Berikutnya, coba tinjau ulang tujuanmu bekerja. Kelelahan fisik dan mental di tempat kerja bisa terjadi karena banyak hal, seperti perbedaan value dengan organisasi, job desc yang berubah-ubah, hingga karier yang mandek.
Identifikasi lagi apa nilai yang kamu pegang dan buat apa kamu bekerja. Pikir ulang apa sebenarnya yang bikin kamu ngerasa mampu berkontribusi terhadap organisasi. Dari situ, kamu bisa sesuaikan value dan misimu dengan tugas yang dipegang sekarang, apakah ada yang perlu diubah atau justru kamu yang harus ganti perspektif terhadap pekerjaan saat ini.
Biasakan Berpikir Positif
Rasa lelah berkepanjangan bikin kamu gampang negative thinking. Coba deh perbanyak latihan berpikir positif dengan cara afirmasi, yaitu menulis atau membangun pernyataan positif tentang suatu hal. Ini bisa bantu kamu membayangkan dan meyakini tentang apa yang sedang dilakukan saat ini.
Awali dengan mensyukuri hal-hal kecil yang bisa kamu nikmati setiap hari. Bangun dalam kondisi sehat, menghirup udara segar, makan hidangan yang lezat, atau bisa bertemu orang tersayang. Rayakan juga berbagai keberhasilan kecil sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasmu. Siapa tahu kamu bisa menemukan lagi nikmatnya bekerja dari hal-hal simpel yang berhasil dicapai.
Mengatasi burnout butuh proses yang ga bisa selesai dalam semalam. Jalani tiap tips dengan perlahan tetapi pasti supaya kamu dapat benar-benar pulih dan siap bekerja kembali. Selamat mencoba ya!