Leader kesulitan menangani karyawan tidak produktif di tempat kerja? Jangan terburu-buru memecatnya. Ini 5 solusi yang bisa kamu terapin.

Saat merekrut karyawan, leader tentu ingin mendapatkan pekerja yang giat dan produktif. Sayangnya, ekspektasi ga selalu selaras dengan kenyataan. Ga menutup kemungkinan, leader bakal berhadapan sama pekerja yang ga bisa memanfaatkan waktunya dengan baik. Lalu, gimana solusi yang bisa leader terapkan buat menangani karyawan tidak produktif kayak gini? Dalam lingkungan kerja modern, apalagi yang menggunakan project management tools Indonesia seperti Cicle, kinerja tim menjadi hal penting yang sangat memengaruhi progres keseluruhan. Maka dari itu, pendekatan dalam mengatasi karyawan tidak produktif harus dilakukan secara strategis dan penuh empati agar tetap sejalan dengan budaya kerja tim.
Ketika menghadapi permasalahan seperti ini, leader perlu menanganinya secara cepat dan efektif. Jangan coba untuk menghiraukannya, karena dapat berpengaruh buruk pada produktivitas karyawan lain. Sebagai gantinya, leader dapat mengikuti langkah-langkah berikut sehingga mampu mendorong semua karyawan untuk meraih kesuksesan bersama. Selain itu, dengan memanfaatkan alternatif Trello seperti Cicle yang menyediakan fitur kolaborasi dan task assignment yang jelas, pemimpin tim bisa lebih mudah memantau performa individu dan tim secara menyeluruh.
1. Ketahui Akar Permasalahan
Tahap pertama, leader kudu cari tahu akar permasalahannya terlebih dulu. Dalam langkah pertama menangani karyawan tidak produktif ini, leader bisa membahasnya secara khusus dengan karyawan. Namun, jangan pilih cara yang bisa bikin malu salah seorang karyawan. Tindakan seperti itu, malah membuat mereka bertindak defensif dan mencari-cari alasan. Diskusi harus dilakukan dalam suasana aman dan suportif, agar karyawan merasa dihargai dan tidak terintimidasi. Gunakan momen ini untuk menggali lebih dalam, bukan sekadar menilai dari apa yang tampak di permukaan.
Alih-alih berkata “kerja kamu ga beres”, leader bisa mencoba untuk menanyakan alasan kenapa performa karyawan ga maksimal. Sebagai gantinya, kamu dapat memilih untuk melakukan pembicaraan secara personal dengan mereka. Lewat cara seperti ini, leader akan memperoleh respons jujur dan bisa mencari solusi yang lebih efektif. Banyak kasus menunjukkan bahwa komunikasi terbuka dapat membangun kepercayaan tim dan membantu menyelesaikan masalah lebih cepat. Hal ini tentunya sejalan dengan prinsip-prinsip manajemen proyek gratis yang mendorong kolaborasi dan transparansi.
Sumber permasalahan yang tengah dihadapi oleh karyawan bisa beragam. Ga menutup kemungkinan produktivitas mereka terganggu karena masalah personal, seperti pertengkaran dengan istri atau keluarga sakit. Selain itu, bisa saja mereka ga bisa produktif karena konflik di tempat kerja, dukungan peralatan yang minim, dan lain-lain. Dalam konteks project management tools Indonesia, platform seperti Cicle bisa membantu meminimalkan kesalahpahaman dan mempercepat distribusi informasi yang jelas. Dengan begitu, hambatan teknis atau miskomunikasi bisa lebih cepat terdeteksi dan diatasi.
2. Evaluasi Kesesuaian Job Desc Karyawan
Cara selanjutnya yang bisa leader lakukan untuk menangani karyawan tidak produktif adalah dengan melakukan evaluasi performa secara rutin. Evaluasi ini penting, biar leader bisa tahu kemampuan dari masing-masing karyawan. Selanjutnya, leader dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat dari situ. Dengan fitur pelaporan kerja dan progres harian di aplikasi alternatif Trello seperti Cicle, proses evaluasi ini bisa dilakukan lebih efisien karena semua data kerja terekam secara sistematis.
Saat melakukan evaluasi, ga menutup kemungkinan ada karyawan tak produktif karena motivasi minim. Satu-satunya cara, leader bisa merelakan karyawan itu beralih kerja ke perusahaan lain. Keputusan ini harus berani leader ambil, meskipun kamu mengetahui kalau karyawan itu punya prestasi bagus di perusahaan. Apalagi jika peran dan tanggung jawabnya tidak sesuai dengan minat atau potensi sebenarnya, mempertahankan dalam posisi yang salah justru bisa merugikan tim dalam jangka panjang.
Sebaliknya, kalau karyawan punya potensi dan belum bisa memaksimalkannya, leader dapat mempertimbangkan untuk mempertahankannya. Leader bisa memilih untuk menugaskan karyawan tersebut pada bagian lain. Ga menutup kemungkinan, dia mampu meningkatkan produktivitas kerja saat memperoleh tugas dan tanggung jawab baru. Beberapa perusahaan besar bahkan menerapkan rotasi kerja sebagai metode pengembangan. Hal ini juga bisa dikombinasikan dengan fitur role management di platform manajemen proyek gratis seperti Cicle, sehingga penyesuaian job desc bisa dipantau secara terstruktur.
3. Tetapkan Target
Leader jangan hanya berkata “kamu harus kerja giat” kepada karyawan. Perkataan seperti itu ga terlalu efektif dalam memotivasi mereka. Sebagai gantinya, leader perlu menetapkan target yang terukur dengan disertai tenggat waktu yang jelas. Selain itu, lakukan evaluasi progress kerja secara rutin. Kalau perlu, leader bisa melakukan adjustment. Dengan sistem manajemen tugas di project management tools Indonesia seperti Cicle, target bisa dikomunikasikan secara visual dan jelas melalui board dan timeline, membuat tim lebih terarah dan terorganisir.
Selain itu, leader perlu pula jelasin konsekuensi kalau karyawan ga mampu mencapai target atau bahkan ga punya progress apa pun. Konsekuensinya bisa beragam, seperti pemotongan tunjangan, mutasi, dan tak menutup kemungkinan ada pemecatan. Namun, hal tersebut harus disertai dokumentasi yang transparan. Tools seperti Cicle memungkinkan leader untuk mencatat progress harian, memberikan komentar real-time, hingga membuat checklist yang membantu proses pengambilan keputusan berbasis data nyata.
4. Tawarkan Insentif
Seseorang bisa bekerja keras kalau mereka mendapatkan alasan yang tepat. Untuk itu, leader bisa menawarkan insentif agar para karyawan bisa bekerja dengan motivasi tinggi. Bentuk insentif yang bisa leader berikan sangat beragam, mulai dari bonus tambahan, hadiah, selebrasi, dan lain sebagainya. Bahkan apresiasi kecil seperti pujian di depan tim saat daily standup meeting juga bisa meningkatkan semangat. Tools alternatif Trello seperti Cicle juga menyediakan fitur comment dan reaction yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan apresiasi secara digital dengan cepat dan langsung.
5. Break sejenak
Cara terakhir yang bisa kamu terapkan buat menangani karyawan tidak produktif adalah nerapin kebijakan break secara rutin. Leader dapat mengalokasikan waktu singkat bagi para karyawan sehingga mereka bisa istirahat biar pikiran bisa sedikit rileks. Dalam penelitian National University of Singapore, terungkap kalau memberi waktu bagi karyawan untuk bersantai sejenak, mampu memberi manfaat dalam jangka panjang. Bahkan di beberapa manajemen proyek gratis, fitur pengingat break otomatis disediakan untuk menjaga keseimbangan kerja dan istirahat. Di Cicle, kamu bisa menyelipkan pengingat di dalam workflow harian agar istirahat jadi bagian dari rutinitas kerja sehat.
Nah, itulah 5 tips dari Mincle yang bisa leader terapin untuk menangani karyawan tidak produktif. Leader perlu ingat, tugas utama pemimpin adalah memastikan kinerja para karyawan tetap optimal. Namun, kalau leader telah melakukan berbagai upaya dan ga ada hasil, solusi terbaik adalah membiarkan karyawan itu pergi. Terlebih lagi, jika kamu sudah menggunakan alternatif Trello seperti Cicle untuk memantau kinerja dan tidak menemukan perkembangan positif, keputusan tersebut bisa dianggap langkah bijak demi menjaga dinamika dan semangat tim tetap sehat. Dengan tools project management tools Indonesia yang tepat dan pendekatan yang humanis, kamu bisa memimpin tim secara efektif dan berkelanjutan.