Kehilangan Motivasi Kerja? Nih, 4 Cara Buat Ngatasinnya!

Table of Contents

Kehilangan motivasi kerja dan jadi males mau produktif? Eits, jangan dibiarin terus-terusan dan malah jadi beban anggota tim lainnya! Yuk, perbaiki dengan empat cara ini!

Ada kalanya tiap orang merasa kehilangan motivasi kerja. Ini adalah hal yang wajar dan siapa aja bisa ngalamin, mulai dari entry level sampai sekelas CEO sekalipun. Tapi, hal ini jadi nggak wajar dan nggak bisa ditoleransi kalau terjadinya terus-terusan.

Kalau kamu sedang mengalami ini, sebaiknya jangan menunda lebih lama buat memperbaikinya. Pasalnya, performa kinerja yang bakal terpengaruh nggak cuma personal, tetapi bahkan juga tim.

Trus, gimana cara mengatasinya, dong?

Ingat Kembali Tujuan Bekerja

Mulailah dengan mengambil jeda sebentar dan mengingat your grand why. Apa tujuan utama kamu bekerja? Apa alasan yang dulu bikin kamu memutuskan menerima pekerjaan ini? Apakah saat ini kamu sudah berada di jalan yang betul menuju grand why itu? Is this worth continuing to keep working on for?

Pertanyaan-pertanyaan ini cuma kamu yang bisa jawab sehingga baiknya jujurlah dengan diri sendiri. Misal, kamu mengiyakan posisi sebagai lead karena:

  • sesuai dengan ekspektasi pendapatan;
  • punya wewenang untuk bikin strategi yang lebih pas guna membantu mencapai target perusahaan; dan
  • memperkaya skill dan aktualisasi diri untuk pengembangan karir ke depannya.

Kamu pun bisa berkontemplasi untuk melihat apakah pekerjaan yang kamu lakukan sekarang udah mendukung grand why tersebut atau belum—atau minimal berada di jalan yang pas.

Reward

Kadang, kita terlalu keras dengan diri sendiri sampai lupa bahwa hidup tuh juga perlu dinikmati—dan hidup nggak melulu soal kerja. Karena itu, nggak ada salahnya kamu menjanjikan diri sendiri reward tertentu ketika berhasil mencapai satu pencapaian tertentu di tempat kerja.

Cara ini juga bisa kamu lakukan buat ningkatin motivasi kerja anggota tim lainnya. Selain bonus, masih banyak beberapa bentuk apresiasi yang  bisa kamu kasih, seperti sekadar makan-makan bareng, sertifikat, liburan, dan lain-lain.

Pelajari Keterampilan Baru

Bisa jadi, hilangnya motivasi kerja karena merasa bosan dengan rutinitas yang itu-itu aja. Supaya nggak berlarut-larut, kamu bisa pelajari keterampilan baru, baik yang bersinggungan langsung dengan pekerjaan yang dijalani maupun nggak.

Misal, kamu seorang digital marketing manager. Untuk menunjang pekerjaan sekarang, kamu bisa ngambil kelas-kelas lain seperti penulisan kreatif, growth marketing, atau bahkan softskill seperti team management, cara-cara untuk melakukan evaluasi tim dengan tepat, dan lain-lain.

Ada banyak, kok, kelas yang bisa kamu ikuti. Mulai dari seminar, workshop singkat, sampai kelas intensif berbulan-bulan, semua ada. Asyiknya lagi, harganya mulai puluhan ribu rupiah aja dan banyak dilakukan secara online sehingga kamu bisa lebih fleksibel untuk ikut acaranya.

Ambil Cuti

Kurangnya me-time bisa jadi penyebab lain kenapa kamu nggak lagi bergairah bekerja. Coba introspeksi: seberapa imbang kamu membagi dan memenuhi kebutuhan sebagai pekerja dan sebagai manusia biasa?

Nggak selamanya pula hal ini disebabkan lingkungan kerja yang nggak suportif dengan konsep work-life balance. Nyatanya, banyak juga, kok, orang-orang yang saking cintanya dengan pekerjaannya, tanpa sadar keterusan kerja meski pihak perusahaan nggak pernah menuntut sampai segitunya.

Dan secinta-cintanya dengan sesuatu, bakal ada titik jenuhnya juga. Cobalah untuk ambil cuti, lepas sesaat dari urusan kantor. Kamu bisa ngelakuin hal-hal yang ingin kamu inginkan tanpa mikirin soal pekerjaan: liburan ke destinasi seru, tiduran seharian,  baca buku yang udah lama di tumpukan, dan lain-lain.

Selagi pergi, kamu bisa mendelegasikan kepada salah seorang anggota tim lainnya. Platform seperti Cicle bisa kamu gunakan untuk tetap memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar sesuai dengan OKR yang udah dibikin. Dengan begitu, anggota tim nggak akan mendadak kelimpungan begitu kamu harus absen selama beberapa waktu.

Kehilangan motivasi kerja sama sekali hal yang manusiawi. Namun, ingat, kamu tetap punya kontrol untuk nggak membikin hal tersebut jadi menghambat tujuan yang udah ditetapkan.

Leave a Comment