Tips Transisi dari WFO ke WFH Agar Produktivitas Tetap Maksimal

Table of Contents

Mengubah cara kerja dari WFO ke WFH memang bukan hal mudah. Simak beberapa tips agar WFH (Work from Home) tak menurunkan produktivitas!

WFH atau Working from Home bukan lagi sekadar tren saat ini. Bekerja dari rumah menjadi salah satu new normal bagi kebanyakan orang setelah pandemi berlangsung. Namun kalau kamu udah terbiasa kerja di kantor, WFH bisa jadi momok tersendiri yang mengancam produktivitas.

Menjaga produktivitas kerja saat WFH bagi sebagian orang bukanlah perkara mudah. Distraksi dari lingkungan hingga bercampurnya aktivitas pribadi dengan pekerjaan kerap bikin kita susah fokus. Agar produktivitas tetap maksimal dan kesehatan mental terjaga, simak beberapa tips berikut ini!

Buat Zona Kerja

“Kalau saya bekerja di rumah, kira-kira butuh apa aja, ya?” Ini merupakan pertanyaan pertama yang harus kamu tanyakan pada dirimu sendiri saat mulai WFH (Work from Home). Langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah menemukan ruangan khusus yang bisa kamu pake hanya sebagai zona kerja.

Kalau tidak ada ruangan kosong, meja di sudut kamar atau ujung meja makan juga tidak masalah. Yang penting kamu menetapkan area tertentu sebagai ruang kerja. Ini akan memberi sinyal kepada dirimu sendiri dan orang-orang di sekelilingmu bahwa ketika kamu sudah berada di zona tersebut, artinya kamu butuh waktu untuk kerja dan tidak ada yang boleh mengganggu.

Buat Rutinitas Setiap Pagi

Melakukan rutinitas khusus yang teratur seperti saat kamu masih kerja di kantor adalah langkah yang penting untuk menciptakan mindset yang benar saat kamu bekerja dari rumah. Kalau biasanya kamu selalu naik sepeda sebelum berangkat kerja, lakukan hal yang sama di hari WFH. Jika kamu terbiasa minum kopi dalam perjalanan ke kantor, luangkan waktu lima menit untuk membuat secangkir kopi sebelum menyalakan laptop. Langkah kecil ini akan membantumu bertransisi dari waktu pribadi ke waktu kerja.

Buat dengan Jelas Tugas Apa Saja yang Harus Diselesaikan

Saat bekerja dari rumah, penting untuk memahami dengan baik tugas apa saja yang harus kamu selesaikan setiap harinya. Kalau pekerjaanmu diawasi manajer atau supervisor, pastikan kamu membuat dengan jelas list pekerjaan harian dan jangan lupa buat ngabarin atasanmu. Jika kamu adalah seorang freelancer, jadikan deadline sebagai acuan untuk mengatur pekerjaan mana yang harus diselesaikan duluan. Dengan cara ini, jam kerja kamu di rumah akan lebih efisien dan efektif.

Alokasikan Waktu untuk Beristirahat

Salah satu kesulitan yang kerap dialami oleh para pekerja WFH adalah membatasi kapan waktu untuk bekerja dan kapan waktu untuk beristirahat. Jangan sampai karena keasikan kerja, kamu jadi lupa kalau badan butuh istirahat. Tidak sedikit pula yang terlalu nyantai sampai gagal menyelesaikan task yang diberikan. Karena itu, pastikan kamu tetap mengalokasikan waktu untuk beristirahat. 

Buat jadwal kapan kamu harus makan, istirahat untuk tidur siang, ngemil atau sekadar keluar ke taman belakang untuk mencari udara segar. Punya jadwal kerja dan istirahat yang seimbang tidak hanya penting untuk menjaga produktivitas, tapi juga menjaga kesehatan mental dan fisikmu.

Gunakan Tools yang Tepat untuk Tetap Terhubung Selama Jam Kerja

Bekerja dari rumah bisa membuat seseorang merasa terisolasi karena tidak bisa mengobrol bebas seperti saat ngantor. Padahal ada banyak tugas yang rasanya lebih asyik kalau didiskusikan langsung. Jika kamu tidak cepat tanggap ngabarin atasan saat ada masalah, pekerjaan bisa salah dan ini dapat menimbulkan berbagai risiko yang merugikan. Karena itu, pastikan kamu memilih tools kolaborasi kerja yang tepat.

Bingung memilih tools? Cicle hadir sebagai platform kolaborasi yang tepat dan praktis untuk mengelola pekerjaan dan komunikasi tim. Bagi kamu para team leader yang ingin tetap mengelola tim internal atau banyak proyek dengan maksimal, Cicle akan membantumu untuk mewujudkan lingkungan kerja yang produktif dengan tim yang remote.  Cukup dengan 1 tools, semua kebutuhan WFH kamu akan terpenuhi!

Leave a Comment